Popular Posts

Showing posts with label Pristiwa. Show all posts
Showing posts with label Pristiwa. Show all posts

Monday, February 20, 2012

Profil dan Biografi Lengkap Jhon Kei

Profil dan Biografi Lengkap Jhon Kei - Mengenal Jhon Kei atau yang bernama lengkap jhon Refra Kei , tokoh pemuda asal Maluku yang lekat dengan dunia kekerasan di Ibukota. Namanya semakin berkibar ketika tokoh pemuda asal Maluku Utara pula, Basri Sangaji meninggal dalam suatu pembunuhan sadis di hotel Kebayoran Inn di Jakarta Selatan pada 12 Oktober 2004 lalu.
Profil dan Biografi Lengkap John Kei
Padahal dua nama tokoh pemuda itu seperti saling bersaing demi mendapatkan nama lebih besar. Dengan kematian Basri, nama Jhon Key seperti tanpa saingan. Ia bersama kelompoknya seperti momok menakutkan bagi warga di Jakarta.

Untuk diketahui, Jhon Kei merupakan pimpinan dari sebuah himpunan para pemuda Ambon asal Pulau Kei di Maluku Tenggara. Mereka berhimpun pasca-kerusuhan di Tual, Pulau Kei pada Mei 2000 lalu. Nama resmi himpunan pemuda itu Angkatan Muda Kei (AMKEI) dengan Jhon Kei sebagai pimpinan. Ia bahkan mengklaim kalau anggota AMKEI mencapai 12 ribu orang.


Lewat organisasi itu, Jhon mulai mengelola bisnisnya sebagai debt collector alias penagih utang. Usaha jasa penagihan utang semakin laris ketika kelompok penagih utang yang lain, yang ditenggarai pimpinannya adalah Basri Sangaji tewas terbunuh. Para ‘klien’ kelompok Basri Sangaji mengalihkan ordernya ke kelompok Jhon Kei. Aroma menyengat yang timbul di belakang pembunuhan itu adalah persaingan antara dua kelompok penagih utang.


Bahkan pertumpahan darah besar-besaran hampir terjadi tatkala ratusan orang bersenjata parang, panah, pedang, golok, celurit saling berhadapan di Jalan Ampera Jaksel persis di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada awal Maret 2005 lalu. Saat itu sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa pembunuhan Basri Sangaji. Beruntung 8 SSK Brimob Polda Metro Jaya bersenjata lengkap dapat mencegah terjadinya bentrokan itu.


Sebenarnya pembunuhan terhadap Basri ini bukan tanpa pangkal, konon pembunuhan ini bermula dari bentrokan antara kelompok Basri dan kelompok Jhon Key di sebuah Diskotik Stadium di kawasan Taman Sari Jakarta Barat pada 2 Maret 2004 lalu. Saat itu kelompok Basri mendapat ‘order’ untuk menjaga diskotik itu. Namun mendadak diserbu puluhan anak buah Jhon Kei Dalam aksi penyerbuan itu, dua anak buah Basri yang menjadi petugas security di diskotik tersebut tewas dan belasan terluka.
Polisi bertindak cepat, beberapa pelaku pembunuhan ditangkap dan ditahan. Kasusnya disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Namun pada 8 Juni di tahun yang sama saat sidang mendengarkan saksi-saksi yang dihadiri puluhan anggota kelompok Basri dan Jhon Kei meletus bentrokan. Seorang anggota Jhon Kei yang bernama Walterus Refra Kei alias Semmy Kei terbunuh di ruang pengadilan PN Jakbar. Korban yang terbunuh itu justru kakak kandung Jhon Key, hal ini menjadi salah satu faktor pembunuhan terhadap Basri, selain persaingan bisnis juga ditunggangi dendam pribadi.


Pada Juni 2007 aparat Polsek Tebet Jaksel juga pernah meminta keterangan Jhon Key menyusul bentrokan yang terjadi di depan kantor DPD PDI Perjuangan Jalan Tebet Raya No.46 Jaksel. Kabarnya bentrokan itu terkait penagihan utang yang dilakukan kelompok Jhon Key terhadap salah seorang kader PDI Perjuangan di kantor itu. Bukan itu saja, di tahun yang sama kelompok ini juga pernah mengamuk di depan Diskotik Hailai Jakut hingga memecahkan kaca-kaca di sana tanpa sebab yang jelas.
Sebuah sumber dari seseorang yang pernah berkecimpung di kalangan jasa penagihan utang menyebutkan, Jhon Kei dan kelompoknya meminta komisi 10 persen sampai 80 persen. Persentase dilihat dari besaran tagihan dan lama waktu penunggakan. “Tapi setiap kelompok biasanya mengambil komisi dari kedua hal itu,” ujar sumber tersebut.


Dijelaskannya, kalau kelompok John, Sangaji atau Hercules yang merupakan 3 Besar Debt Collector Ibukota biasanya baru melayani tagihan di atas Rp 500 juta. Menurutnya, jauh sebelum muncul dan merajalelanya ketiga kelompok itu, jasa penagihan utang terbesar dan paling disegani adalah kelompok pimpinan mantan gembong perampok Johny Sembiring, kelompoknya bubar saat Johny Sembiring dibunuh sekelompok orang di persimpangan Matraman Jakarta Timur tahun 1996 lalu.


Kalau kelompok tiga besar itu biasa main besar dengan tagihan di atas Rp 500 juta’an, di bawah itu biasanya dialihkan ke kelompok yang lebih kecil. Persentase komisinya pun dilihat dari lamanya waktu nunggak, semakin lama utang tak terbayar maka semakin besar pula komisinya,” ungkap sumber itu lagi.Dibeberkannya, kalau utang yang ditagih itu masih di bawah satu tahun maka komisinya paling banter 20 persen. Tapi kalau utang yang ditagih sudah mencapai 10 tahun tak terbayar maka komisinya dapat mencapai 80 persen.


Bahkan menurut sumber tersebut, kelompok penagih bisa menempatkan beberapa anggotanya secara menyamar hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu atau berbulan-bulan di dekat rumah orang yang ditagih. “Pokoknya perintahnya, dapatkan orang yang ditagih itu dengan cara apa pun,” ujarnya.
Saat itulah kekerasan kerap muncul ketika orang yang dicari-carinya apalagi dalam waktu yang lama didapatkannya namun orang itu tak bersedia membayar utangnya dengan berbagai dalih. “Dengan cara apa pun orang itu dipaksa membayar, kalau perlu culik anggota keluarganya dan menyita semua hartanya,” lontarnya.


Dilanjutkannya, ketika penagihan berhasil walaupun dengan cara diecer alias dicicil, maka saat itu juga komisi diperoleh kelompok penagih. “Misalnya total tagihan Rp 1 miliar dengan perjanjian komisi 50 persen, tapi dalam pertemuan pertama si tertagih baru dapat membayar Rp 100 juta, maka kelompok penagih langsung mengambil komisinya Rp 50 juta dan sisanya baru diserahkan kepada pemberi kuasa. Begitu seterusnya sampai lunas. Akhirnya walaupun si tertagih tak dapat melunasi maka kelompok penagih sudah memperoleh komisinya dari pembayaran-pembayaran sebelumnya,”


Dalam ‘dunia persilatan’ Ibukota, khususnya dalam bisnis debt collector ini, kekerasan kerap muncul diantara sesama kelompok penagih utang. Ia mencontohkan pernah terjadi bentrokan berdarah di kawasan Jalan Kemang IV Jaksel pada pertengahan Mei 2002 silam, dimana kelompok Basri Sangaji saat itu sedang menagih seorang pengusaha di rumahnya di kawasan Kemang itu, mendadak sang pengusaha itu menghubungi Hercules yang biasa ‘dipakainya’ untuk menagih utang pula.
“Hercules sempat ditembak beberapa kali, tapi dia hanya luka-luka saja dan bibirnya terluka karena terserempet peluru. Dia sempat menjalani perawatan cukup lama di sebuah rumah sakit di kawasan Kebon Jeruk Jakbar. Beberapa anak buah Hercules juga terluka, tapi dari kelompok Basri seorang anak buahnya terbunuh dan beberapa juga terluka,” tutupnya.


Selain jasa penagihan utang, kelompok Jhon Kei juga bergerak di bidang jasa pengawalan lahan dan tempat. Kelompok Jhon Kei semakin mendapatkan banyak ‘klien’ tatkala Basri Sangaji tewas terbunuh dan anggota keloompoknya tercerai berai. Padahal Basri Sangaji bersama kelompoknya memiliki nama besar pula dimana Basri CS pernah dipercaya terpidana kasus pembobol Bank BNI, Adrian Waworunto untuk menarik aset-asetnya. Tersiar kabar, Jamal Sangaji yang masih adik sepupu Basri yang jari-jari tangannya tertebas senjata tajam dalam peristiwa pembunuhan Basri menggantikan posisi Basri sebagai pimpinan dengan dibantu adiknya Ongen Sangaji.


Kelompok Jhon Kei pernah mendapat ‘order’ untuk menjaga lahan kosong di kawasan perumahan Permata Buana, Kembangan Jakarta Barat. Namun dalam menjalankan ‘tugas’ kelompok ini pernah mendapat serbuan dari kelompok Pendekar Banten yang merupakan bagian dari Persatuan Pendekar Persilatan Seni Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI).


Sekedar diketahui, markas dan wilayah kerja mereka sebetulnya di Serang dan areal Provinsi Banten. Kepergian ratusan pendekar Banten itu ke Jakarta untuk menyerbu kelompok Jhon Kei pada 29 Mei 2005 ternyata di luar pengetahuan induk organisasinya. Kelompok penyerbu itu pun belum mengenal seluk-beluk Ibukota.
Akibatnya, seorang anggota Pendekar Banten bernama Jauhari tewas terbunuh dalam bentrokan itu. Selain itu sembilan anggota Pendekar Banten terluka dan 13 mobil dirusak. 3 SSK Brimob PMJ dibantu aparat Polres Jakarta Barat berhasil mengusir kedua kelompok yang bertikai dari areal lahan seluas 5.500 meter persegi di Perum Permata Buana Blok L/4, Kembangan Utara Jakbar. Namun buntut dari kasus ini, Jhon Kei hanya dimintakan keterangannya saja.


Sebuah sumber dari kalangan ini mengatakan kelompok penjaga lahan seperti kelompok Jhon Kei biasanya menempatkan anggotanya di lahan yang dipersengketakan. Besarnya honor disesuaikan dengan luasnya lahan, siapa pemiliknya, dan siapa lawan yang akan dihadapinya
“Semakin kuat lawan itu, semakin besar pula biaya pengamanannya. Kisaran nominal upahnya, bisa mencapai milyaran rupiah. Perjanjian honor atau upah dibuat antara pemilik lahan atau pihak yang mengklaim lahan itu milikya dengan pihak pengaman. Perjanjian itu bisa termasuk ongkos operasi sehari-hari bisa juga diluarnya, misalnya untuk sebuah lahan sengketa diperlukan 50 orang penjaga maka untuk logistik diperlukan Rp 100 ribu per orang per hari, maka harus disediakan Rp 5 juta/hari atau langsung Rp 150 juta untuk sebulan.
Selain pengamanan lahan sengketa, ada pula pengamanan asset yang diincar pihak lain maupun menjaga lokasi hiburan malam dari ancaman pengunjung yang membikin onar maupun ancaman pemerasan dengan dalih ‘jasa pengamanan’ oleh kelompok lain, walau begitu tapi tetap saja mekanisme kerja dan pembayarannya sama dengan pengamanan lahan sengketa.

Biografi Biodata Jhon Kei | Rekaman Video CCTV Jhon Kei

Biografi Biodata Jhon Kei | Rekaman Video CCTV Jhon Kei - Sebuah Rekaman Video CCTV milik Hotel Swiss Belhotel menjadi salah satu bukti kuat dari aparat kepolisian untuk menguak kasus pembunuhan Bos Sanex Steel pada bulan January yang lalu. Ayung alias Tan Hari Tantono ditemukan tewas pada tanggal 26 Januari 2012 yang lalu di sebuah kamar di Hotel Swiss Bel Hotel di Jakarta.
Video CCTV John Kei di Hotel Swiss Belhotel
Foto John Key di Hotel Swiss Belhotel
Dengan bukti kuat rekaman ini lah Pihak Kepolisian menangkap John Kei di sebuah hotel pada jumat malam tanggal 17 Februari 2012 yang lalu. John Kei sendiri dikenal sebagai seorang tokoh pemimpin kumpulan pemuda asal Pulau Kei di Maluku yang bergerak dalam bidang jasa keamanan dan penagihan (debt Collector). Profil John Key memang dikelilingi dengan dunia kekerasan dan premanisme di Jakarta.
Dalam sebuah rekaman Video CCTV John Kei di Hotel Swiss Belhotel yang didapatkan disadur dari Vivanews, Minggu (19/2/2012), terlihat pada tanggal 26 Januari pukul 21.41 WIB, Pada pukul 21.28 WIB, John Kei datang ke hotel bersama ketiga orang temannya. John Kei datang dengan mengenakan jaket hitam dan bertopi merah. Kemudian Ayung yang merupakan Bos dari PT Sanex Steel tiba di lobi Swiss-Belhotel, datang dengan memakai baju berkerah warna merah jambu dan celana panjang hitam. Pada pukul 21.48 WIB, Ayung kemudian menaiki lift dan menuju kamar yang dimasuki John Kei sebelumnya.


Tidak lama berselang setelah Ayung tiba di kamar yang diduga bernomor 2701 itu, kemudian terdapat seorang pemuda berpostur kurus dengan mengenakan kaos hitam yang diduga sebagai salah satu teman John Kei keluar dari dalam kamar dan langsung menuju ke lift. Saat kembali ke kamar 2701, pria ini datang bersama seorang pria yang mengenakan kacamata dan berwajah oriental. Kemudian Mereka masuk ke dalam kamar.
Pukul 22.28 WIB, dua orang teman John Kei keluar dari kamar dan menuju ke depan lift. Salah satu dari mereka turun ke bawah dan tidak lama berselang, naik kembali dengan membawa empat orang bersamanya. Lalu enam orang menyusul masuk ke dalam kamar beberapa menit kemudian.
Hingga saat itu Tidak terlihat Ayung keluar dari kamar tersebut. Seperti diketahui, pada rekaman CCTV hotel berdurasi 2.20 menit itu, terlihat John Kei langsung menuju ke salah satu kamar di Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat. Tidak jelas terlihat kamar nomor dalam rekaman itu. Diduga kamar yang dimasuki oleh John Kei adalah kamar 2701, tempat di mana jenazah Ayung ditemukan. Berikut ini Rekaman nya :



[ sumber : 
armylookfashion.com/2012/02/19/video-cctv-john-kei-di-hotel-swiss-belhotel.html/ ]
rating 5

Monday, January 30, 2012

Badai Matahari Terbesar yang Menyebabkan Gangguan

Badai Matahari Terbesar yang Menyebabkan Gangguan - Badai matahari merupakan siklus rutin yang dijalani pusat tata surya Galaksi Bimasakti. Badai tersebut terjadi ketika matahari mengeluarkan gelombang elektromagnetik ke luar orbit yang berbentuk ledakan-ledakan (suar matahari) yang sangat dahsyat sehingga menembus pelindung Bumi yakni atmosfer dan magnetosfer.

Jika efek ledakan berupa hantaman mengenai satelit dan jaringan telekomunikasi dapat menimbulkan kerusakan alat komunikasi dan elektronik di Bumi. Badai matahari dibagi menjadi beberapa kategori. Kelas X untuk badai terkuat, Kelas M untuk tingkat menengah, dan kelas C paling lemah.

Badai Matahari Terbesar yang Menyebabkan Gangguan
Berikut enam badai matahari terbesar menyebabkan gangguan:

1986

Event Carrington terjadi pada 1 September 1859 pukul 11:18. Nama badai ini sesuai dengan orang yang mengabadikan peristiwa badai matahari yaitu Richard Carrington, seorang astronom. Badai Carrington merupakan suar matahari pertama yang didokumentasikan. Richard mendokumentasikan peristiwa ini menggunakan teleskop observatorium pribadinya dan membuat sketsa bintik matahari. Menurut ilmuwan NASA, peristiwa ini adalah badai matahari terbesar yang didokumentasikan dalam 500 tahun terakhir. National Oceanic Atmospheric Administration [NOAA] menyebutkan badai matahari Carrington memicu penampakan aurora besar yang dapat dilihat hingga Karibia. Badai ini menyebabkan komunikasi telegraf global terganggu dan memicu kebakaran.

1972

Suar matahari besar meletus pada 4 Agustus 1972, menyebabkan gangguan komunikasi telepon di beberapa negara bagian, termasuk Illinois, Amerika Serikat. Ilmuwan NASA mengatakan peristiwa tersebut menyebabkan AT & T mendesain ulang power system kabel transatlantiknya.

1989

Suar matahari yang kuat menyebabkan pemadaman listrik di Kanada 13 Maret 1989. Akibatnya enam juta orang terpaksa menjalani hidup tanpa listrik selama sembilan jam. Menurut NASA, peristiwa ini telah mengganggu transmisi tenaga listrik dari stasiun penghasil listrik Hydro Quebec dan melelehkan beberapa transformator daya di New Jersey. Badai matahari ini nyaris memiliki skala yang sama dengan Badai Carrington.

2000

Letusan matahari berkelas skala X5 terjadi tepat ketika Perancis merayakan Bastille Day tanggal 14 Juli 2000. Akibatnya, beberapa sirkuit satelit memendek dan beberapa radio padam. Badai matahari ini terkuat sejak tahun 1989.

2003

Pada 28 Oktober 2003 terjadi Badai Matahari yang mengakibatkan sensor pesawat ruang angkasa kewalahan mengukurnya. Sensor menunjukkan skala X28. Namun analisis menyebutkan kekuatan badai mencapai skala puncaknya di titik X45 dan merupakan bagian dari sembilan suar besar yang terjadi selama dua minggu.

2006

Suar matahari meletus pada 5 Desember 2006. Badai berskala X9 ini berdampak gangguan pada komunikasi satelit daratan dan sinyal navigasi Global Positioning System (GPS) selama 10 menit. Saking kuatnya, badai ini juga merusak instrumen imager sinar-X matahari pada satelit GOES 13.

Sumber Artikel : hajsmy.us/2012/01/inilah-enam-badai-matahari-terbesar.html

rating 5